Bagaimana Menghindarinya demi Keselamatan Pasien?
Sistem oksigen medis adalah nyawa bagi pasien kritis di ruang ICU, operasi, atau isolasi. Namun, kesalahan kecil dalam perawatan rutin bisa berakibat fatal: kebocoran gas, kontaminasi udara, hingga kegagalan distribusi oksigen.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, 30% insiden medis terkait gas di rumah sakit disebabkan oleh kesalahan perawatan sistem oksigen. Sebagai spesialis sistem gas medis, Nodemedic merangkum 5 kesalahan fatal yang harus dihindari beserta solusinya.
1. Mengabaikan Kalibrasi Alat Ukur Tekanan
Apa yang Salah?
Sensor tekanan oksigen yang tidak dikalibrasi secara berkala dapat memberikan pembacaan yang tidak akurat. Akibatnya, staf medis tidak menyadari penurunan tekanan atau kelebihan suplai oksigen.
Dampak:
Hipoksia (kekurangan oksigen) pada pasien kritis.
Risiko ledakan akibat tekanan berlebih.
Solusi:
Lakukan kalibrasi alat ukur setiap 3 bulan sesuai ISO 7396-1.
Gunakan sensor digital dengan fitur real-time alert.
2. Tidak Mengganti Filter HEPA Secara Berkala
Apa yang Salah?
Filter HEPA yang tersumbat atau rusak mengakibatkan kontaminasi bakteri/virus dalam aliran oksigen. Ini sangat berbahaya bagi pasien imunokompromais.
Dampak:
Infeksi nosokomial (HAIs) yang memperpanjang masa rawat.
Penyumbatan aliran oksigen ke ventilator.
Solusi:
Ganti filter HEPA setiap 6 bulan atau sesuai rekomendasi vendor.
Pilih filter kelas H13-H14 untuk efisiensi 99,95-99,995%.
3. Memakai Pipa Oksigen Non-Medical Grade
Apa yang Salah?
Pipa besi atau PVC biasa mudah berkarat dan melepaskan partikel berbahaya ke aliran oksigen. Ini melanggar standar NFPA 99 yang mewajibkan pipa tembaga medical grade.
Dampak:
Korosi pipa menyebabkan kebocoran diam-diam.
Kontaminasi logam berat pada pasien.
Solusi:
Gunakan pipa tembaga ASTM B819 khusus medis.
Lakukan pressure test tahunan untuk deteksi kebocoran.
4. Tidak Melakukan Purging Sistem secara Rutin
Apa yang Salah?
Udara basah atau sisa nitrogen dalam pipa oksigen dapat mengurangi kemurnian gas (<82% O₂). Purging (pengosongan sistem) yang jarang dilakukan memperparah masalah ini.
Dampak:
Oksigen tidak murni gagal mendukung terapi pasien.
Akumulasi kondensasi memicu korosi pipa.
Solusi:
Lakukan purging setiap instalasi baru atau modifikasi pipa.
Pasang moisture trap di titik strategis.
5. Mengandalkan Tenaga Non-Ahli untuk Perbaikan
Apa yang Salah?
Memperbaiki kebocoran atau kerusakan sistem oksigen dengan teknisi umum berisiko memperparah kerusakan. Hanya insinyur biomedis bersertifikat yang paham kompleksitas sistem medis.
Dampak:
Kesalahan instalasi mengakibatkan cross-connection gas (misal: oksigen tercampur nitrogen).
Pembatalan sertifikasi rumah sakit oleh Kemenkes.
Solusi:
Gunakan jasa maintenance dari vendor bersertifikasi K3 dan ISO 9001.
Pastikan teknisi memiliki pengalaman 5+ tahun di sistem gas medis.
Kesimpulan: Hindari Risiko dengan Maintenance Profesional
Kesalahan dalam perawatan sistem oksigen tidak hanya mengancam nyawa pasien, tetapi juga reputasi dan operasional rumah sakit.
Nodemedic menawarkan solusi komprehensif:
✅ Rencana Maintenance Berkala sesuai NFPA 99 & ISO 7396-1.
✅ Penggantian Spare Part Original (filter, sensor, pipa).
✅ Layanan Darurat 24/7 untuk kebocoran atau kegagalan sistem.
📞 Konsultasi Gratis: Hubungi tim ahli kami di +62 812-1488-0612 atau klik di sini.