Instalasi gas medis rumah sakit harus memenuhi standar ISO 7396 dan Permenkes. Pelajari tahapan, material pipa, hingga tips memilih kontraktor gas medis berizin di sini!
Pendahuluan
Gas medis (seperti oksigen, nitrous oxide, dan medical air) adalah urat nadi rumah sakit. Sistem distribusinya harus dirancang dengan presisi untuk menjamin keamanan pasien dan staf. Artikel ini menjelaskan:
- Standar instalasi gas medis.
- Tahapan pemasangan pipa gas medis.
- Tips memilih kontraktor profesional.
1. Standar Instalasi Gas Medis
Instalasi gas medis wajib memenuhi regulasi berikut:
- ISO 7396-1: Standar internasional untuk sistem pipa gas medis.
- Permenkes RI No. 62/2017: Persyaratan instalasi gas medis di Indonesia.
- NFPA 99: Standar kebakaran untuk fasilitas kesehatan (AS).
Parameter Penting:
- Kemurnian gas oksigen ≥ 99.5%
- Tekanan kerja: 4–5 bar.
- Material pipa: Tembaga ASTM B819 (anti korosi).
2. 5 Tahap Instalasi Gas Medis
Tahap 1 : Perencanaan & Desain
- Survey lokasi RS (ICU, ruang operasi, IGD).
- Buat pipa riser diagram dan hitung kebutuhan gas per ruangan.
Tahap 2: Pemilihan Material
- Pipa: Tembaga tanpa sambungan (hindari kebocoran).
- Outlet gas: Terminal dinding dengan quick-connect coupling.
- Alarm: Sensor kebocoran di central panel.
Tahap 3: Pemasangan
- Pasang pipa utama dengan slope 1:100 (untuk drainase kondensat).
- Gunakan bracket stainless steel setiap 1,5 meter.
Tahap 4: Testing & Commissioning
- Pressure test: 1,5x tekanan kerja selama 24 jam.
- Bau test: Gunakan gas helium untuk deteksi kebocoran.
Tahap 5: Sertifikasi
- Dokumen as-built drawing dan laporan uji dari Kemenkes.
3. Manfaat Instalasi Gas Medis Berkualitas
✔ Keamanan: Minim risiko kebocoran (yang bisa picu ledakan).
✔ Efisiensi: Pasokan gas stabil ke seluruh ruangan.
✔ Kepatuhan: Lolos audit AKREDITASI RS (SNARS/ISO 9001).
4. Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari
❌ Memakai pipa besi (mudah berkarat dan bocor).
❌ Tidak ada label warna pipa (standar: oksigen = putih, N2O = biru).
❌ Melewatkan testing kebocoran sebelum operasional.
5. Studi Kasus: RS A Hemat 40% Biaya Operasional
Setelah mengganti sistem gas medis konvensional dengan modular pipeline system, RS A di Jakarta berhasil:
- Mengurangi kebocoran gas dari 5% → 0,2%.
- Memangkas waktu perawatan pipa dari 2 minggu → 2 hari/tahun.
6. Tips Memilih Kontraktor Gas Medis
- Pastikan berizin Kemenkes (cek di e-linakes.kemkes.go.id).
- Minta referensi proyek sebelumnya.
- Bandingkan garansi yang ditawarkan (minimal 5 tahun).
Kesimpulan
Instalasi gas medis bukan sekadar pemasangan pipa, tapi investasi untuk keselamatan pasien dan efisiensi RS. Pilih kontraktor yang paham standar dan berpengalaman.
Butuh Konsultasi Gratis?
Tim ahli NoDeMedic siap membantu perencanaan instalasi gas medis RS Anda. Hubungi Kami Sekarang.