Instalasi Gawat Darurat (IGD): Pintu Pertolongan Pertama di Rumah Sakit

Pendahuluan
Unit Gawat Darurat (IGD), atau sering disebut Instalasi Gawat Darurat, merupakan jantung respons cepat sebuah rumah sakit. Sebagai pintu pertama penanganan pasien dalam kondisi kritis, mendesak, atau mengancam nyawa, IGD beroperasi 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Fungsi utamanya adalah memberikan stabilisasi medis segera, diagnosis cepat, dan inisiasi pengobatan awal sebelum pasien dirujuk ke unit rawat inap, pulang, atau dipindahkan ke fasilitas kesehatan lain. IGD menjadi tempat di mana detik-detik pertama sangat berharga untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan.
Fungsi dan Tujuan Utama IGD
Pertolongan Segera (Emergency Care):
Memberikan penanganan medis secepat mungkin kepada pasien dengan kondisi gawat darurat.Stabilisasi (Stabilization):
Memastikan fungsi vital pasien (jalan napas, pernapasan, sirkulasi) stabil sebelum tindakan lebih lanjut.Resusitasi (Resuscitation):
Melakukan tindakan penyelamatan hidup pada pasien henti jantung, henti napas, atau syok berat.Diagnosis Awal (Initial Diagnosis):
Menentukan penyebab utama keluhan pasien melalui pemeriksaan fisik, penunjang, dan wawancara cepat.Triase (Triage):
Memprioritaskan penanganan pasien berdasarkan tingkat kegawatan dan urgensi medis, bukan berdasarkan urutan kedatangan.Rujukan (Referral):
Mengkoordinasikan perpindahan pasien ke unit rawat inap yang sesuai (ICU, HCU, ruang perawatan), ke dokter spesialis, atau ke rumah sakit lain yang memiliki fasilitas lebih lengkap jika diperlukan.Penanganan Bencana (Disaster Management):
Menjadi pusat koordinasi awal penanganan korban massal dalam situasi bencana atau kecelakaan massal.
Struktur Fisik dan Zonasi Ruangan IGD
Desain IGD modern dirancang untuk efisiensi, keamanan, dan aksesibilitas. Umumnya terbagi menjadi beberapa zona utama :
Area Penerimaan & Triase:
Lokasi: Dekat pintu masuk utama IGD.
Fungsi: Titik kontak pertama pasien. Petugas triase (biasanya perawat berpengalaman) melakukan penilaian cepat (< 2-5 menit) untuk menentukan tingkat kegawatan pasien menggunakan sistem triase (biasanya 5 tingkat warna: Merah, Kuning, Hijau, Biru, Hitam).
Fasilitas: Meja triase, alat pemeriksaan dasar (tensi, saturasi oksigen, termometer), komputer pendaftaran cepat, kursi tunggu sementara.Area Resusitasi (Resus Room):
Lokasi: Sangat strategis, dekat pintu masuk ambulans.
Fungsi: Menangani pasien kritis (kode merah) yang membutuhkan intervensi segera untuk menyelamatkan nyawa (henti jantung, trauma berat, syok, sesak napas berat).
Fasilitas: Ruangan luas, tempat tidur resusitasi khusus, crash cart (kereta darurat lengkap dengan alat resusitasi jantung paru, defibrillator, obat-obatan emergensi), ventilator, alat bedah darurat, alat monitor canggih (EKG, tekanan darah invasif, saturasi), sumber oksigen dan suction bertekanan tinggi, pencahayaan sangat terang.Area Perawatan Gawat Darurat (Acute Care Bays):
Lokasi: Inti dari IGD.
Fungsi: Menangani pasien dengan kondisi gawat (kode kuning) dan darurat tidak gawat (kode hijau) yang memerlukan observasi, pemeriksaan lebih lanjut, dan tindakan medis segera.
Fasilitas: Beberapa ruangan/bilik semi-terbuka atau tertutup dengan tirai, masing-masing dilengkapi tempat tidur pasien, monitor tanda vital, sumber oksigen, suction, peralatan infus, lampu pemeriksaan. Akses mudah ke alat gawat darurat.Area Observasi (Observation Unit):
Fungsi: Memantau pasien yang memerlukan observasi lebih lama (biasanya < 24 jam) sebelum diputuskan rawat inap atau pulang (misalnya: serangan jantung ringan yang stabil, asma yang membaik, keracunan ringan, evaluasi nyeri dada).
Fasilitas: Mirip area perawatan, mungkin dengan suasana yang sedikit lebih tenang.Ruang Tindakan Minor (Minor Procedure Room):
Fungsi: Untuk melakukan prosedur kecil yang tidak memerlukan ruang operasi penuh, seperti penjahitan luka, insisi abses, reduksi fraktur/dislokasi kecil, pemasangan chest tube darurat.
Fasilitas: Meja tindakan, lampu operasi, instrumen bedah minor, alat sterilisasi portabel, wastafel.Ruang Isolasi:
Fungsi: Mengisolasi pasien dengan penyakit menular yang berpotensi tinggi (misalnya: tuberkulosis, COVID-19, campak, dicurigai penyakit infeksi emerging).
Fasilitas: Tekanan udara negatif (udara hanya masuk, tidak keluar), pintu tertutup, anteroom untuk petugas memakai APD, kamar mandi khusus.Area Pendukung:
Pos Perawat & Dokter: Pusat koordinasi dan dokumentasi.
Ruang Konsultasi/Informasi Keluarga: Tempat dokter memberikan informasi kepada keluarga pasien.
Ruang Tunggu Keluarga: Area khusus keluarga menunggu.
Farmasi IGD: Penyimpanan obat-obatan emergensi dan esensial.
Laboratorium IGD (Point of Care Testing – POCT): Untuk pemeriksaan darah cepat (gula darah, elektrolit, gas darah, troponin, kehamilan, dll).
Radiologi IGD: Akses cepat ke rontgen (X-ray), USG, atau bahkan CT Scan di beberapa rumah sakit besar.
Ruang Alat & Sterilisasi: Penyimpanan dan persiapan alat-alat.
Ruang Gawat Psikiatri (Psychiatric Holding Area): Area aman untuk pasien dengan gangguan perilaku atau gawat psikiatri.
Pintu Masuk Ambulans & Decontamination Area: Akses khusus ambulans dan area dekontaminasi untuk kasus paparan bahan kimia/radiasi.
Kesimpulan
IGD adalah unit vital yang menjadi barometer kemampuan sebuah rumah sakit dalam menangani kegawatdaruratan. Efisiensi, ketersediaan sumber daya yang memadai (manusia, alat, ruang), dan sistem manajemen yang baik (terutama triase) sangat menentukan keberhasilan IGD dalam menyelamatkan nyawa dan mengurangi morbiditas. Memahami fungsi, proses, dan tantangan di IGD diharapkan dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kerja keras tim IGD dan membantu masyarakat menggunakan fasilitas ini secara lebih bijak sesuai dengan kebutuhan medis yang mendesak.
Beberapa rumah sakit memiliki fasilitas untuk memproduksi oksigen sendiri, menggunakan listrik untuk menggerakkan kompresor yang mengambil dan memurnikan udara
Mengingat pentingnya gas oksigen dalam dunia medis, maka gas oksigen untuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya harus dipilih yang terbaik.
Gas medis yang terbaik adalah yang menggunakan peralatan sesuai standar Kemenkes dan juga selalu dilakukan pengecekan berkala, ketika sudah dipasang.
Urusan kebutuhan gas oksigen untuk medis percayakan pada nodemedic jasa instalasi gas medis Bandung.
Nodemedic menyediakan jasa instalasi gas medis dengan kelebihan konsultasi penyusunan RAB dan perencanaan gambar secara gratis.
Silakan hubungi kami untuk detail lebih lengkapnya:
Telp : +62 81214880612
Baca Artikel lainnya tentang : Perbedaan UGD dan IGD