Nitrous Oxide Untuk Rumah Sakit

Nitrous Oxide Untuk Rumah Sakit

Tabel Pembahasan

Dikenal sebagai gas tertawa atau dinitrogen oksida, adalah gas tidak berwarna, tidak berbau, dan memiliki rasa manis sedikitDalam dunia medis, nitrous oxide digunakan sebagai agen anestesi inhalasi, terutama untuk prosedur singkat dan ringan, seperti perawatan gigi, dan juga untuk mengurangi rasa sakit. Selain itu, nitrous oxide juga merupakan gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap efek rumah kaca, dan memiliki peran dalam penipisan lapisan ozon. 

Fungsi Nitrous Oxide

Dibandingkan dengan zat anestesi lainnya, dinitrogen oksida tergolong sebagai anestesi yang lemah. Gas ini hanya memberikan efek menenangkan dalam jangka waktu yang singkat.

Oleh karena itu, dinitrogen oksida lebih banyak digunakan untuk prosedur medis yang memakan waktu singkat, seperti perawatan dengan dokter gigi, kolonoskopi, dan sigmoidoskopi.

Selain itu, dokter juga dapat memberikan gas ini kepada pasien untuk meredakan rasa nyeri yang kuat, contohnya nyeri karena keberadaan kanker.

Knuf dan Maani dalam salah satu bab bukunya, Nitrous Oxide, menyebutkan bahwa penggunaan dinitrogen oksida sebagai anestesi harus dikombinasikan dengan anestesi lain yang lebih kuat.

Hal tersebut bertujuan agar gas tertawa yang sifatnya lemah dan tidak tahan lama bisa bekerja lebih lama dari biasanya.

Gas ketawa biasanya juga diberikan bersama oksigen supaya pasien tidak kekurangan oksigen selama menghirupnya.
N₂O hanya aman digunakan melalui sistem gas medis terintegrasi dengan outlet khusus berwarna biru (standar ISO 32) yang mencegah salah sambung. Sistem harus dilengkapi fail-safe mechanism: aliran otomatis berhenti jika konsentrasi O₂ < 30%

Efek samping gas nitrous oxide

Bukan hanya tertawa, berikut adalah efek samping lain yang bisa dirasakan oleh pasien usai menghirup dinitrogen oksida. Efek samping ini hanya bersifat sesaat dan akan menghilang dengan sendirinya.

  • Euforia atau perasaan senang yang berlebihan.
  • Tubuh menjadi mati rasa.
  • Rasa nyaman dan tenang.
  • Keinginan untuk tertawa yang tidak tertahankan.
  • Penglihatan kabur.
  • Pusing dan sensitif akan cahaya.
  • Perasaan lelah dan lebih lemah dari biasanya.
  • Berkeringat.

Meski begitu, setiap orang mungkin merasakan efek yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi efek gas ketawa pada setiap pasien.

  • Dosis gas yang dihirup.
  • Berat dan tinggi badan pasien.
  • Konsumsi obat lain yang dapat bereaksi dengan dinitrogen oksida.

Selain itu, penggunaan dinitrogen oksida sebagai anestesi kombinasi bisa juga memberikan efek samping yang berbeda.
Saat diberikan pada anak-anak, gas dinitrogen oksida juga dapat menyebabkan sedikit kebingungan.
Namun, kesadaran mereka akan kembali dengan sendirinya bersamaan dengan menghilangnya berbagai efek samping di atas yang sifatnya memang hanya sesaat.

Risiko hipoksia pasca-pemakaian meningkat tanpa sistem scavenging yang terintegrasi dengan instalasi vakum medis. Standar NFPA 99 mensyaratkan:

  • Rasio ekstraksi vakum : aliran N₂O = 1.5:1
  • Filter karbon aktif di outlet

  • Monitoring ambien N₂O < 25 ppm (8 jam waktu paparan)”

Bolehkah gas tertawa digunakan tanpa pengawasan dokter?

Meski hanya memberikan efek anestesi ringan dan sesaat, bukan berarti dinitrogen oksida bisa digunakan sembarangan. Gas ini tetap harus digunakan di bawah pengawasan dokter atau petugas kesehatan professional.

Selain itu, penggunaan gas ketawa juga memerlukan alat khusus, seperti tabung dan selang medis. Jika dihirup secara langsung, gas ini bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Mengutip dari laman The Alcohol and Drug Foundation, berikut adalah beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan apabila gas tertawa digunakan sembarangan.

  • Iritasi pada hidung, mata, atau tenggorokan
  • Defisiensi vitamin B12.
  • Depresi.
  • Mati rasa.
  • Kesulitan bernapas.
  • Mati rasa pada kaki dan tangan.
  • Halusinasi.
  • Telinga berdenging.
  • Gangguan sistem reproduksi.
  • Serangan jantung.
Selain itu, menghirup dinitrogen oksida terlalu lama tanpa campuran oksigen juga bisa menyebabkan hipoksia, yakni kondisi saat sel-sel di dalam tubuh kekurangan oksigen.

Hipoksia dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh, terutama sistem saraf. Jika berlangsung cukup lama, hipoksia bahkan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran.

Siapa yang tidak boleh menggunakan gas tertawa?

Meski terbilang aman untuk digunakan setiap kelompok usia dan bahkan anak-anak, gas dinitrogen oksida tidak bisa diberikan kepada pasien dengan kondisi berikut.

  • Penyakit jantung.
  • Hipertensi pulmonal (tekanan darah tinggi pada paru-paru).
  • Ibu hamil trimester pertama.
  • Gangguan kejiwaan.
  • Stroke.
  • Pneumotoraks.

Pemberian gas tertawa pada pasien dengan berbagai kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan gangguan pernapasan.

Maka dari itu, selalu sampaikan kondisi Anda kepada dokter sebelum menerima pembiusan dengan gas dinitrogen oksida.

Butuh pemasangan instalasi gas medis di rumah sakit Anda? Nodemedic dengan pengalaman kerja sama dengan lebih dari 100 klinik, rumah sakit dan laboratorium siap membantu Anda.

Nodemedic menyediakan jasa instalasi gas medis dengan kelebihan gratis konsultasi penyusunan RAB dan juga perencanaan gambar desain instalasi gas medis.
Silakan hubungi kami untuk detail lebih lengkapnya:

Telp : +62 81214880612
WA : 081214880612
Web : https://nodemedic.com

Bagikan Artikel

Scroll to Top