Di banyak daerah di Indonesia, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu langkah nyata pemerintah dalam mengatasi masalah stunting dan meningkatkan gizi anak-anak.
Namun, di balik keberhasilan program ini, ada satu tantangan yang sering tidak terlihat : bagaimana memastikan dapur MBG tetap beroperasi secara efisien tanpa membebani anggaran.
Masalah yang Dihadapi Dapur MBG
Dapur MBG biasanya dikelola oleh puskesmas, sekolah, atau lembaga pemerintah daerah. Setiap hari mereka harus memasak ratusan porsi makanan.
Awalnya, sebagian besar dapur MBG menggunakan tabung gas LPG manual.
Masalah mulai muncul :
- Biaya operasional meningkat – setiap minggu dapur harus membeli dan mengganti belasan tabung gas.
Waktu staf terbuang – mengganti tabung gas di tengah proses masak mengganggu alur produksi.
Keamanan kurang terjamin – semakin banyak tabung di dapur, semakin tinggi risiko kebocoran dan kebakaran.
Efisiensi pemakaian gas rendah – karena tidak ada sistem kontrol yang memastikan tekanan gas optimal.
Kepala dapur MBG di sebuah kabupaten bahkan mengaku bahwa hampir 40% anggaran operasional dapur habis hanya untuk gas.
Ini membuat mereka khawatir program MBG bisa terganggu jika biaya terus naik.
Keputusan Beralih Ke Sistem LPG Sentral
Melihat masalah tersebut, pengelola dapur memutuskan mencari solusi.
Setelah berdiskusi dengan tim teknis, mereka memutuskan untuk meng-upgrade sistem gas ke LPG sentral.
Langkah ini meliputi:
- Memindahkan tabung gas ke lokasi yang aman di luar dapur.
- Menghubungkan kompor dengan pipa distribusi gas bertekanan rendah
Menggunakan valve, regulator, dan meteran gas standar industri.
Memasang sistem deteksi kebocoran gas untuk menjamin keselamatan
Pemasangan hanya memakan waktu kurang dari seminggu dan tidak mengganggu kegiatan dapur.
Hasil yang didapat setelah migrasi
Perubahan ini memberikan hasil yang signifikan dalam beberapa bulan pertama :
Biaya Operasional Turun 30%
Dengan pembelian LPG dalam jumlah besar dan sistem yang lebih efisien, biaya gas turun drastis.Produktivitas Staf Meningkat
Tidak ada lagi aktivitas bongkar pasang tabung. Waktu staf lebih banyak dipakai untuk memastikan kualitas masakan.Keamanan Dapur Terjamin
Dengan tabung dipusatkan di luar dan dilengkapi valve darurat, risiko kebakaran berkurang drastis.Kualitas Dapur Meningkat
Dapur jadi lebih rapi, bersih, dan sesuai standar higienitas — memudahkan saat ada inspeksi kesehatan.
Bahkan, kepala puskesmas mengungkapkan bahwa anggaran yang tadinya habis untuk gas kini bisa dipakai membeli bahan makanan tambahan.
Menu yang disajikan untuk anak-anak menjadi lebih bervariasi dan lebih bergizi.
Manfaat Jangka Panjang
Beralih ke sistem LPG sentral bukan hanya menghemat biaya, tetapi juga :
Mendukung keberlanjutan program MBG karena biaya operasional lebih terkendali
Meningkatkan reputasi puskesmas atau sekolah karena dapur terlihat profesional dan modern
Mengurangi risiko downtime karena tidak ada lagi kehabisan gas mendadak di tengah proses masak
Kesimpulan
Dapur MBG adalah jantung dari program gizi masyarakat.
Jika dapur tidak efisien, program bisa gagal mencapai tujuannya.
Pengalaman dapur MBG yang beralih ke sistem LPG sentral membuktikan bahwa investasi pada infrastruktur yang tepat bisa menghasilkan penghematan biaya, peningkatan keamanan, dan kualitas pelayanan yang lebih baik.
Jika dapur MBG Anda masih menggunakan tabung manual, ini saat yang tepat untuk mempertimbangkan sistem sentral.
Langkah ini tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga memastikan program gizi berjalan lebih lancar dan berkelanjutan.
Nodemedic juga menyediakan jasa instalasi gas medis dengan kelebihan konsultasi penyusunan RAB dan perencanaan gambar secara gratis.
Silakan hubungi kami untuk detail lebih lengkapnya:
Telp : +62 81214880612
0818190432
Email : admin@nodemedic.com
Baca Juga Artikel : Benarkah Instalasi Sentral LPG Lebih Hemat ?